Rabu, 24 Oktober 2012

Tugas SPK





 MAKALAH KEGUNAAN DATA MINING DALAM LINGKUNGAN BISNIS




Disusun oleh:
NAMA                       : SONNY HANDOKO
NIM                            : A12.2009.03398
                        PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI-S1
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
 2012
















Data Mining untuk Dunia Bisnis
Abstrak :  
 Data mining adalah salah satu solusi untuk menjelaskan proses pengalian informasi dalam suatu basis data yang berskala besar. Saat suatu organisasi baik itu perusahaan atau suatu institusi yang mempunyai banyak sekali data-data, tidak menutup kemungkinan banyak sekaliinformasi yang dapat diperoleh, serta bagaimana solusi data mining bisa diterapkan dengan berbagai teknik data mining diantaranya yaitu classification, Association dan Clustering. Dengan data mining dimana serangkaian prosesnya akan menghasilkan suatu nilai tambah berupa pengetahuan baru yang selama ini tidak diketahui secara manual dari sekumpulan data
Data Mining merupakan teknologi yang sangat berguna untuk membantu perusahaan-perusahaan menemukan informasi yang sangat penting dari gudang data(Data warehouse)
Dengan data mining mereka dapat meramalkan tren dan sifat-sifat perilaku bisnis yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan penting. Analisis yang diotomatisasi yang dilakukanoleh data mining melebihi yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan tradisional yang sudah banyak digunakan.

Kata kunci : business intelligence, data mining,data warehousing


PENDAHULUAN
Bisnis tidak berjalan pada ruang tertutup. Oleh karena itu keberhasilan dalam menjalankan
bisnis tidak bergantung pada bagaimana cara menjalankan bisnis, akan tetapi pada bagaimana menjalankannya jika dibandingkan dengan
lainnya. Kunci untuk membuat perbedaan terletak pada pemakaian data yang tersimpan
pada sistem yang digunakan untuk bisnis sehari hari. Hasil utama dari pengolahan data tersebut yaitu kemampuan untuk memprediksi fakta
lingkungan bisnis. Hal ini membuat kita mampu melakukan tindakan proaktif dibandingkan
hanya reaktif. Data memberikan pengetahuan tak ternilai tentang masa depan. Data membantu kita mengoperasikan bisnis secara optimal, yaitu
dengan cara mengembangkan market share, meningkatkan customer share, dan membangun loyalitas pelanggan lewat fokus layanan yang
jelas. Permasalahannya adalah bagaimana cara mendapatkan pengetahuan ini dari data yang dimiliki. Kuncinya yaitu data mining, yang menjadi teknik paling populer untuk
membangun sistem pendukung keputusan cerdas, mengaplikasikan alat dan metode yang
digunakan di matematika statistik dan mesin pembelajaran.












PEMBAHASAN
Evolusi Pengumpulan Pengetahuan
Menyimpan banyak data tentang proses bisnis hari demi hari. Data ini sumber informasi
yang berharga tentang bisnis, cara pengoperasian bisnis, dan pelanggan bisnis.
Menggunakan informasi yang terkandung dalam semua data untuk memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis
merupakan jalan paling penting untuk meningkatkan persaingan.

Gambar 1 menunjukkan evolusi yang telah berjalan pada beberapa tahun belakangan.
Dimulai dari dapat melakukan query terhadap data operasional, menghasilkan report atau chart. Langkah logis berikutnya adalah menganalisa data hasil dengan statistik tradisional atau alat OLAP, mencari trend atau mencoba memverifikasi hipotesis. Dapat mencoba
memodelkan relasi dalam data kita untuk mencari perilaku bisnis kita dalam situasi
tertentu. Setelah itu kita dapat menggunakan suatu model untuk memberikan tanda jika suatu situasi tertentu membutuhkan perhatian kita. Dalam langkah terakhir, kita dapat berbicara Business Intelligence (BI), yaitu pengetahuan tentang bisnis kita digunakan untuk menjalankan keputusan yang kita buat.



Gambar 1. Evolusi dari Query ke Data Mining
Langkah pertama dalam Gambar 1
berbasis pada pertanyaan, atau pengetahuan, yang kita masukkan sendiri dan kita validasi
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.1, Januari 2008 : 9-15 ISSN : 0854-9524
Data Mining 10 untuk Dunia Bisnis
terhadap data yang tersedia. Langkah ketiga dalam Gambar 1 yaitu data mining, dengan
berbasis pada data asli akan menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan baru ini digunakan
untuk memodelkan bisnis kita tanpa bergantung pada asumsi yang tidak berasal dari data
perusahaan kita. Data mining bukan sekedar publisitas berlebihan, tetapi langkah logis dalam pengumpulan pengetahuan yang mungkin merupakan model perusahaan paling strategis. Melakukan langkah ini tidak berarti kita harus melakukan langkah sebelumnya, tetapi memperhatikan langkah-langkah tersebut akan membantu dalam persiapan. Data mining tidak akan akan mengubah sistem yang sudah ada menjadi usang, tetapi justru akan memperbesar sistem dengan memperkaya data yang digunakan.
Dari Data ke Keputusan
Business Intelligence (BI) adalah semua penggalian modal bisnis untuk mendapatkan
keuntungan dari data yang tersedia, baik yang tersebar pada sistem yang berbeda, maupun yang terintegrasi dalam tempat penyimpanan yang terpusat. BI memberikan jalan untuk
memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang baik tentang
bisnis kita, seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Keputusan, Informasi, dan Data
Kita dapat menginterpretasikan Gambar 2 sebagai sebuah siklus. Membuat keputusan
membutuhkan informasi yang berbasis pada data, sedangkan data menyediakan informasi
untuk mendukung keputusan, demikian dalam hal ini data sendiri tidak memberikan
pertimbangan atau interpretasi dan tindakan dasar. Konteks dan pemakaian data
mengubahnya menjadi informasi. Menghubungkan potongan informasi
memberikan petunjuk ke pengetahuan yang dapat mendukung keputusan.
Dalam situasi ideal, hasil keputusan tersebut diumpan balik ke lingkungan BI,
melengkapi siklus yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Hal ini memungkinkan keputusan
dibuat berdasarkan pengetahuan nyata bukan berdasarkan pada perasaan sehingga
menghasilkan organisasi yang mempunyai kemampuan belajar. Lingkungan yang optimal
memungkinkan persilangan antara data warehousing dan data mining. Data warehousing
memungkinkan akses ke data terintegrasi yang tak ternilai yang dapat ditambang. Data mining memberikan hasil yang dapat diintegrasikan kembali ke dalam data warehouse, dan menjadi bagian integral dari pengetahuan organisasi kita. Dari pengetahuan ini wilayah baru menarik untuk ditambang dapat ditemukan.
Banyak pengembangan saat ini diarahkan untuk mengintegrasikan data mining ke dalam
lingkungan BI. Bahkan mungkin berakhir pada mesin basisdata, memperluas kemampuan query dengan suatu seperti “select 1000 kandidat paling mungkin untuk membeli produk X dari pelanggan kita”. Alat data mining aktual akan menjadi bagian integral dari lingkungan BI dan dapat digabungkan dengan aplikasi yang secara langsung mendukung alur bisnis kita.
Konsep Data Warehousing
Akan banyak terjadi manipulasi data pada lingkungan BI apalagi setelah menambahkan
data mining. Saat itulah kita membutuhkan data warehouse.
Data warehouse sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, namun akan banyak membantu jika
ada. Sebagian besar persiapan untuk data mining, telah dilakukan ketika lingkungan BI
lengkap telah berada di tempat. Ada beberapa alasan untuk membangun
data warehouse. Dalam gambar 3, kita akan melihat bagaimana mengintegrasikan data dari
beberapa sistem sumber ke dalam pandangan tunggal dari data kita.
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.1, Januari 2008 : 9-15 ISSN : 0854-9524
Data Mining untuk Dunia Bisnis 11


Gambar 3. Fokus Aplikasi dan Fokus Subjek Pada gambar 3 menunjukkan bahwa fokus
bergeser dari aplikasi operasional ke subjek yang penting untuk bisnis, seperti produk dan
pelanggan. Disamping integrasi data, kita membutuhkan beberapa sistem terpisah sebagai
cara menggunakan data untuk beberapa alasan:
query pada sistem operasional yang akan dijalankan terhadap model data yang tidak
dirancang untuk hal ini, berjalan pada sistem yang mempunyai tujuan lain; query akan berebut sumberdaya jika transaksi berjalan pada sistem operasional, yang mengakibatkan penundaan yang tidak dapat diterima dalam pemrosesan waktu nyata; data yang selalu berubah mempersulit analisa; informasi harus berkorelasi antar aplikasi untuk menjelaskan semua relasi;
data operasional lebih disesuaikan untuk kecepatan transaksi bukan untuk pemahaman
manusia. Akses khusus dari banyak user dapat juga menimbulkan kekhawatiran mengenai
keamanan. Pengiriman informasi bisnis dari semua data ini dipagari oleh kapasitas bagian IT
dalam organisasi kita.
Jawaban dari banyak masalah ini, walaupun tidak sederhana, yaitu dengan
membangun lingkungan BI dengan penyimpanan terpusat untuk semua data
perusahaan, berisi sejarah operasional sistem terintegrasi diperkaya dengan sumber lain yang mungkin diminati. Gambar 4 memberikan tinjauan komponen dari lingkungan BI secara umum.

Gambar 4. Lingkungan Business Intelligence


OLAP dan Data Mining
Alat Online Analytical Processing
(OLAP) memberikan lingkungan interaktif sehingga user dapat menganalisa data bisnis
pada “kecepatan berpikir” daripada harus menunggu hasil query selama sehari. OLAP
hidup dengan fakta bahwa tiap query akan segera menghasilkan pertanyaan baru, yang
harus diproses sebelum kita lupa apa yang kita cari.
Dengan OLAP kita hanya dapat menemukan informasi yang kita cari pada
tempat pertama. Kita sebut ini analisa verification-driven. Sistem data mining akan
keluar dan mencari semua informasi, tanpa interferensi manusia atau input, sehingga
analisanya discovery-driven. Sistem data mining menggunakan beberapa teknik untuk
menentukan kunci relasi dan kecenderungan dalam data. Alat data mining dapat melihat pada banyak relasi pada waktu yang sama, mementingkan hal yang dominan atau luar biasa.
Dengan cara ini kita dapat memperoleh pengetahuan bisnis baru dari data yang sudah
ada.
Data mining dapat secara efektif menghadapi ketidakkonsistenan pada data.
Walapun sumber kita bersih, terintegrasi, dan tervalidasi, namun mungkin berisi data dunia
nyata yang keliru. Noise ini dapat disebabkan oleh kesalahan input oleh user atau kesalahan
pengisian formulir oleh pelanggan. Jika tidak terlalu sering muncul, alat data mining dapat
mengabaikan noise dan masih mencari pola keseluruhan yang muncul pada data.
Di sisi lain, data dapat berisi pola yang hanya benar untuk subset kecil data. Efek ini
secara statistik tidak penting, tetapi bisa jadi subset pelanggan ini yang paling penting karena perilaku mereka. Algoritma data mining dapat mencari suatu lokalitas sedemikian hingga tidak akan tersesat dalam generalisasi. Efek noise dan lokalitas adalah saling
berlawanan. Bergantung pada pendekatan, alat mining dapat melihat noise sebagai efek penting dan mengabaikan lokalitas sebagai noise. Tidak ada aturan keras dan cepat mengenai hal ini, tetapi masalah ini dapat diselesaikan dengan aplikasi bisnis model data mining kita. Data mining akan melihat data dari sudut yang berbeda pada waktu yang sama. Hal ini mencegah pengabaian atribut yang terlihat tidak relevan. Data mining akan mencari
interdependensi antara atribut yang memungkinkan ekstraksi semua informasi yang
relevan dari data, walaupun tersembunyi dalam kombinasi beberapa atribut.
Output data mining dapat memberikan fleksibilitas. Sebagai contoh, jika kita
mempunyai anggaran untuk mengirim informasi ke 1000 orang tentang produk baru, query atau analisa OLAP langsung pada data tidak akan pernah bisa memilih secara tepat orang sejumlah tersebut dari database. Dengan tambahan atribut pada data yang dapat digunakan pada query atau analisa OLAP, data mining memungkinkan kita mencari 1000 orang yang paling mungkin untuk menjawab. Contoh ini juga menunjukkan bahwa data mining tidak menggantikan OLAP, tetapi memperluasnya.
Definisi Data Mining
Definisi data mining secara formal adalah proses mengekstrak informasi yang valid,
bermanfaat, tak dikenal, dan dapat dipahami dari data dan menggunakannya untuk membuat keputusan bisnis.
Data mining bukan alat dalam kotak yang dapat secara sederhana dibeli dan dijalankan
terhadap lingkungan BI kita, dan yang akan secara otomatis menghasilkan pengertian bisnis
yang menarik. Informasi yang diekstrak harus benar dan secara statistik berarti untuk mendukung keputusan yang cukup beralasan. Validitas bearti kebenaran dan juga kelengkapan. Kita tidak Cuma membutuhkan pelanggan yang benar dari database tetapi semua pelanggan. Hal ini membutuhkan data asli dan proses data mining yang valid.
Proses data mining memberikan hasil yang benar dan berarti, namun pengetahuan ini
harus bermanfaat untuk bisnis. Sebagai contoh, jika hasil menyebutkan bahwa kita harus
memvariasi tindakan pemasaran ke dalam banyak channel, kita mungkin tidak dapat
bertindak atas pengetahuan ini. Hasil juga harus memungkinkan kita bertindak sebelum
kompetitor kita bertindak.
Data mining dimaksudkan untuk menghasilkan informasi baru. Jika proses hanya
mengeluarkan hasil sederhana, dorongan untuk menggunakan data mining akan hilang. Sifat ini membedakan antara verifikasi dan penemuan. Hasil proses data mining harus mudah
dijelaskan dalam istilah bisnis. Atau mungkin sebagai contoh hanya sekedar model statistik
yang dapat digunakan untuk mengelompokkan pelanggan. Model sendiri paling tidak
memberikan pengertian tentang cara pelanggan dikelompokkan dan faktor yang mempengaruhi pengelompokkan ini. Di beberapa negara terdapat hukum yang meminta perusahaan memberikan pengertian ini.
Aplikasi dan Operasi Data Mining
Gambar 5 menunjukkan beberapa contoh aplikasi, operasi, dan teknik yang digunakan dalam data mining, dengan relasinya.


Gambar 5. Aplikasi, Operasi, dan Teknik
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.1, Januari 2008 : 9-15 ISSN : 0854-9524
Data Mining untuk Dunia Bisnis 13
Gambar tersebut tidak beranggapan lengkap. Tetapi memberikan ide tiga level yang
kita hadapi. Aplikasi terlihat pada level bisnis, tempat keputusan dibuat. Operasi ditangani oleh pakar data mining pada level informasi. Kemudian satu atau beberapa alat data mining
digunakan untuk memberikan teknik mengoperasikan data, sebagaimana ditunjukkan
pada bagian bawah Gambar 5.
Aplikasi aktual data mining bergantung sebagian pada bisnis kita, dan sebagian pada
imajinasi kita dan pakar mining. Tabel 1 memberikan pandangan aplikasi data mining
yang telah digunakan. Kita distribusikan sejumlah contoh atas tiga kategori utama.




   Tabel 1. Area Aplikasi Data Mining


Sebagaimana terlihat dalam Gambar 5, aplikasi didukung oleh operasi data mining.
Kategori utama operasi ini dijelaskan dibawah ini beserta dengan contohnya.
Pemodelan prediktif: memrediksi nilai atribut dengan menggunakan contoh. Contoh
aplikasi: menentukan kategori resiko pada pelanggan baru, atau memrediksi kemungkinan
pelanggan menjawab surat.
Segmentasi basisdata: menggunakan atribut untuk mencari kelompok record yang
tiap kelompok mempunyai kesamaan atribut, dan perbedaan antar kelompok cukup jelas.
Contoh aplikasi: mengelompokkan pelanggan berdasarkan sifatnya, atau sebagai langkah
persiapan untuk pemodelan prediktif. Analisa hubungan: mencari hubungan
antar records dalam transaksi atau atas waktu. Contoh aplikasi: menganalisa produk mana yang dijual secara bersama untuk mengoptimalkan tata ruang toko atau inventori. Operasi tipe ini dapat digunakan untuk menganalisa pertanyaan atau rangkaian pengobatan medis.
Deteksi penyimpangan: mencari records atau rangkaian records dalam basisdata yang
berisi nilai yang tidak diinginkan. Contoh aplikasi: mengidentifikasi pola perilaku curang
atau mengontrol kualitas proses produksi.
Dorongan Bisnis
Perlu diperhatikan bahwa, jika lingkungan saat ini memenuhi kebutuhan bisnis kita, maka
kita tidak butuh sesuatu yang lebih. Tetapi mungkin kita ingin tahu mengapa investasi kita
tidak menghasilkan lebih dari yang telah dihasilkan. Lebih jauh lagi ingin mengetahui
tentang pelanggan yang berpindah ke perusahaan lain, dan mengapa mereka
melakukan itu. Hal itulah yang menjadi pintu masuknya data mining, lebih dikarenakan
kebutuhan bisnis dibandingkan kemungkinan teknis.
Berikut ini adalah contoh dorongan bisnis terhadap data mining. Pemenuhan pasar: sulit
untuk mencari pelanggan yang tepat untuk produk kita, atau produk yang tepat untuk
pelanggan kita. Batas industri kabur: merger, pengambilalihan, dan diversifikasi membuat
perubahan mendadak dalam pasar. Diferensiasi kurang jelas: tidak jelas pelanggan macam apa yang kita atau kompetitor kita layani atau akan layani. Channel alternatif yang berkembang pesat: internet mendapatkan banyak perhatian dari pelanggan tertentu. Pengurangan waktu ke pasar: memperpendek siklus waktu yang dibutuhkan untuk tetap mengikuti, atau bahkan memrediksi, perilaku pelanggan. Tema yang sama dari dorongan ini adalah kekurangan informasi tentang perilaku pasar. Pada saat yang sama banyak data tersedia, tetapi tidak ada cara jelas untuk mengekstrak informasi yang dibutuhkan.
Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XIII, No.1, Januari 2008 : 9-15 ISSN : 0854-9524
Data Mining 14 untuk Dunia Bisnis
Kemudahan Teknologi
Ada tiga pengembangan teknologi yang penting yang memungkinkan aplikasi bisnis data
mining. Pertama, penelitian pada aplikasi teknik mesin pembelajaran digunakan untuk menangani pertanyaan bisnis praktis, memungkinkan jawaban yang tidak hanya menarik perhatian secara sainstifik, tetapi juga berelasi pada dunia nyata. Kedua, pengembangan teknologi hardware dan software, membangun sistem yang dapat
menyaring banyak data dalam waktu nyata. Hal ini berarti dapat membuat prediksi tentang
perilaku sebelum terjadi secara aktual, memungkinkan membuat keputusan yang tepat
dalam waktu yang tepat. Ketiga, konektivitas terbuka antar basis data dan alat, membuat kemudahan akses ke sembarang data dari sembarang paket software.
Dengan kata lain, pengembangan ini memungkinkan data mining karena kita
mempunyai cukup kekuatan, kita tahu cara mengaplikasikannya, dan datanya tersedia. Juga
berarti bahwa sekarang cukup mungkin untuk setiap orang dengan latarbelakang statistik,
untuk mengaplikasikan data mining pada banyak data untuk menjawab pertanyaan bisnis nyata.
Faktor Organisasi
Budaya dalam organisasi harus mendukung aliran data dan informasi yang
dibutuhkan, selain harus mengakomodasi aliran hasil dari upaya data mining. Berarti kita
membutuhkan budaya komunikasi yang terbuka.
Dalam budaya ini, orang bekerja sama secara aktif dalam pertukaran informasi. Hal ini secara khusus dibutuhkan dalam interaksi antara bagian bisnis dan bagian teknis. Orang harus mau menerima informasi baru, dan berdasarkan informasi tersebut, mengubah cara mereka bekerja.
Jika ada orang yang memproteksi datanya dan tidak mau membagi informasi baik yang
dibutuhkan maupunyang dihasilkan, maka organisasi perlu mengambil upaya konsultasi
baik internal maupun eksternal untuk mengubah hal ini. Hal ini bukan pekerjaan yang mudah, namun penting demi keberhasilan upaya data mining.
Orang yang terlibat dalam aktivitas data mining dapat dibagi menjadi tiga peran umum.
Berikut ini adalah penjelasan dari tiap peran. Pakar domain: orang yang tahu
lingkungan, proses, pelanggan, dan kompetitor bisnis. Umumnya adalah orang dalam fungsi
manajemen bisnis tinggi.
Administrator basisdata: orang yang tahu di mana dan bagaimana data perusahaan
disimpan, cara mengaksesnya, dan bagaimana merelasikannya dengan penyimpanan data lain.
Ahli mining: orang deng latar belakang analisa data yang paling tidak mempunyai
pengetahuan statistik. Mereka dapat mengaplikasikan teknik data mining dan
menginterpretasikan hasil secara teknis. Mereka harus dapat membangun relasi dengan pakar domain untuk petunjuk bisnis terhadap hasil mereka, dan dengan administrator basisdata untuk mengakses data yang dibutuhkan untuk aktivitas mereka.
Umumnya, dua peran pertama sudah ada pada perusahaan. Peran ketiga mungkin didapat
dari luar ketika pertama kali perusahaan masuk ke proses data mining. Posisi ini ditempati orang dalam setelah pemindahan pengetahuan selesai.
Satu kesulitan utama dalam mencari orang yang tepat baik dari dalam maupun dari luar
organisasi adalah variasi domain yang harus digabungkan dalam data mining. Dibutuhkan
lingkungan bisnis, analisa, dan teknikal untuk menopang arus dua informasi dua arah secara
kontinyu.
Arsitektur IT
Jika budaya organisasi harus mendukung arus informasi, maka arsitektur IT harus
mendukung arus data. Kita butuh akses yang cepat, terukur, dan terbuka terhadap data yang tersedia dan fleksibilitas untuk mengekstrak dan memperbarui subset data dalam lingkungan yang akan digunakan untuk data mining. Contoh lingkungan yang baik adalah lingkungan yang mendukung BI dan mudah dalam membuat pasar data dari gudang pusat.
Disamping mengakses dan mengirim data, arsitektur IT juga harus bisa mempunyai
kapasitas yang cukup untuk melakukan proses data mining, atau mudah untuk menambah
kapasitas. Hal ini berarti menambah sistem ekstra terdedikasi untuk mining, atau
menjalankannya sebagai tambahan dari proses yang sudah ada dalam salah satu sistem.
Data tentu saja harus tersedia. Jumlah data mentah biasanya bukan masalah, tetapi jumlah
data yang bersih, bermanfaat, relevan, dan terintegrasi mungkin kurang dari yang
dipikirkan. Tidak ada aturan tetap tentang jumlah data yang dibutuhkan untuk memulai mining.
Sebagai aturan dasar, beberapa ribu records, dan sepuluh atau lebih atribut, adalah awal yang baik. Angka tersebut bergantung dari teknik data mining yang digunakan.
Alat yang digunakan untuk data mining harus dapat mendukung akses data, praproses,
mining, visualisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan hasil. Hal ini dapat didukung dari
paket tunggal, atau mungkin membutuhkan beberapa alat. Integrasi antar alat adalah penting.
Kita juga harus memperhatikan skalabilitas alat yang akan digunakan. Kita akan
selalu ingin menambah data ekstra, mengeksplorasi banyak sejarah, atau menerima
hasil lebih cepat. Waktu pemrosesan seharusnya tidak bergerak lebih jauh dari linieritas jumlah data, baik jumlah atribut maupun jumlah records.


SIMPULAN
Data Mining dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan bisnis yang dengan cara tradisional memerlukan banyak waktu dan cost tinggi. Data Mining mengeksplorasi basis data untuk menemukan pola-pola yang tersembunyi, mencari informasi untuk memprediksi yang mungkin saja terlupakan oleh para pelaku bisnis karena terletak di luar ekspektasi mereka

PENUTUP
Telah ditunjukkan pada makalah ini konsep business intelligence, data warehousing, Online
Analytical Processing (OLAP), dan data mining. Pada makalah ini juga telah didiskusikan
keuntungan data mining dan pekerjaan yang harus dilakukan ketika merencanakan untuk
mengimplementasikan data mining.







DAFTAR PUSTAKA
http://contohprogramsourcecodemetodealgoritma.com/2012/02/08/data-mining-sebagai-solusi-bisnis/